Hello Bloggers setia.. Saya Michael
Agung Sanjaya Siagian (15515003). Sekarang saya sedang duduk di bangku
perkuliahan dengan jurusan Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung.
Postingan berikut ini adalah bagian dari salah satu mata kuliah teknik kelautan
yang sedang saya ambil sekarang yaitu “Bahan Bangunan Laut” dengan dosen yang
mengajar ialah Alamsyah Kurniawan.
Untuk postingan kali ini, saya
memposting mengenai Pengenalan Teknologi material konstruksi logam yang
pemakaiannya dalam main project suatu proyek sangat banyak penggunaannya dan
juga di mana saja.
Check it out..
PENGENALAN
TEKNOLOGI MATERIAL KONSTRUKSI LOGAM
Dalam teknologi material struktur, dalam merancang suatu
komponen dalam suatu struktur terdapat banyak factor yang mempengaruhinya :
·
Jenis
·
Sifat
·
Pengerjaan
·
Penggunaan
·
Pengujian
·
Modus kerusakan
BAGIAN 1: PENDAHULUAN
Siklus Material :
1. Penambangan
(Mining) : Konsentrat mineral yang terdapat di dalam bumi diambil yang
merupakan mineral yang dibutuhkan untuk material pendukung struktur / bangunan
/ peralatan
2. Peleburan
(Smelting) : Mineral yang didapat tentunya memiliki kandungan lain selain
mineral yang dibutuhkan, juga bentuknya yang tidak beraturan, untuk mengatasi
hal tersebut dilakukanlah proses smelting pada material.
3. Pembentukan
(Forming) : Setelah material dilebur, maka dapat dibentuk menjadi bentuk yang
diinginkan.
4. Pengerjaan
(Fabrication) : Produk jadi pun terbentuk.
5. Operasi
& perawatan : Setelah selesai dibuat tentunya struktur dengan material
tersebut dipakai dan tentuunya ada suatu masa struktur tersebut rusak.
6. Korosi :
Karat (Crust) yang merupakan produk akibat korosi.
Gambar 1.1 SIklus Mineral |
Catatan :
Pada setiap tahap pemrosesan material mentah dari alam
menjadi produk jadi yang juga mengalami kerusakan yang secara langsung kembali kea
lam diperlukan teknologi dan energy.
MATERIALS THROUGH CIVILIZATION
Artinya penggunaan material-material
logam berdasarkan era / periode kehidupan manusia.
Half finished products :
1.
Pelat (plate)
Gambar 1.2 Pelat |
2.
Lembaran (sheet)
Gambar 1.3. Pelat |
3.
Tube & Pipe
Gambar 1.4. Tube and pipe |
4.
Profil struktur
Gambar 1.5.
Profil struktur
|
5.
Kawat (wire) & kabel sling (wire rope)
Gambar 1.5. Kawat dan kabel sling |
STANDAR DAN CODE
1.
Material standards
2.
Product standards
3.
Design codes
4.
Manufacturing codes
5.
Inspection codes
6.
Operation & maintenance
7.
Codes
SAMPLE OF METALS MATERIAL STANDART
Browse all standards relating to:
Production of metals
Testing of metals
Non- ferrous metals
Iron and steel
Products of non-
ferrous metals
Powder metallurgy
Equipment for the
metallurgical industry
Key standards:
BS EN 10305-1:2010
Steel tubes for precision applications. Technical delivery conditions.
Seamless cold drawn tubes
BS EN 1982:2008
Copper and copper alloys. Ingots and castings
BS EN 755-1:2008
Aluminium and aluminium alloys. Extruded rod/bar, tube and profiles.
Technical conditions for inspection and delivery
BS EN 10277-1:2008
Bright steel products. Technical delivery conditions. General
BS EN 485-1:2008
Aluminium and aluminium alloys. Sheet, strip and plate. Technical
conditions for inspection and delivery
BS 7371 -12:2008
Coatings on metal fasteners. Requirements for imperial fasteners
STANDAR DAN CODE:
·
ASME, ANSI, API, ASTM, AISI, SAE
·
JIS
·
DIN
·
AFNOR
·
BS
·
SII
BAGIAN 2: ENGINEERING MATERIAL
LOGAM DAN PADUAN
Jenis:
- Baja (steel): Baja karbon, Baja paduan
- Besi cor (Cast Iron)
- Aluminium & paduannya
- Tembaga & paduannya: brass, bronze
- Titanium & paduannya
- Superalloys: ni
-, Co
-, Fe
- Base
- Timah putih - Timah hitam & paduannya
SIFAT FISIK MATERIAL
• Titik cair
• Massa jenis
• Konduktivitas panas
• Konduktivitas listrik
• Koefisien muai
• d s t
SIFAT MEKANIK
MATERIAL
• Kekuatan luluh
(Yield strength)
• Kekuatan tarik
(Tensile strength)
• Perpanjangan
(Elongation)
• Kekerasan
(Hardness)
• Harga
Impact
• Batas lelah
(Fatigue limit)
• Batas mulur
(Creep limit)
• Ketahanan aus
SIFAT KIMIA MATERIAL
• Ketahanan korosi sifat teknologi
SIFAT TEKNOLOGI
• Mampu cor (Castability)
• Mampu bentuk (Formability)
• Mampu las (Weldability)
• Mampu keras (Hardenability)
• Mampu mesin (Machinability)
PENGUJIAN MEKANIK
Uji tarik
Uji lentur
Uji geser
Uji tekan
Uji keras
Uji impact
Uji fatigue
Uji creep
Uji aus
Pengujian korosi
PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan
-
Pemeriksaan material
-
Pemeriksaan komponen / peralatan
2. Tenik
Pemeriksaan
- Merusak (destructive): metalografi
- Tidak merusak (non destructive): ndt / ndi:
a. visual
b. dye penetrant
c. ultrasonic
d. x-ray radiography
e. magnetic particle
f. eddy current
g. infra
h. red thermography
BAGIAN 3 : PENGUJIAN MEKANIK
Macam-macam pengujian mekanik :
1.
Uji tarik (tension test)
2.
Uji impak (impact test)
3.
Uji lelah (fatigue test)
4.
Uji kekerasan (hardness test)
5.
Uji mulur (creep test)
6.
Uji lentur (flexure tes7)
7.
Uji tekuk (bend test)
A.
Uji Tarik (Tension Test)
sifat mekanik yang diperoleh dari pengujian tarik adalah:
• kekuatan tarik(tensile strength)
• kekuatanluluh(yield strength)
• keuletan(ductility)
• ketangguhan(toughness)
• modulus elastisitas
A. UJI TARIK
Sample UjiTarik
• Lokasi pengambilan sample, bentuk, dan dimensi spesi menuji tarik harus
mengikuti standar, misalnyaJIS, ASTM
• Dimensi utama dari sample uji tarik adalah:
Luas penampang melintang awal= Ao
Panjang uji awal (gauge length) = Lo
Gambar 3.1. Uji sample tarik menurut JIS |
Gambar 3.2. Uji sample tarik menurut ASTM |
Gambar 3.3. Uji sample tarik menurut JIS Z 2201 |
Gambar 3.4.Uji sample tarik menurut ASTM E-8 |
Gambar 3. 5. Uji sample kayu tarik menurut ASTM D 143 |
Beberapa Kesalahan pada Pembentukan
Spesimen Pelat
Gambar 3.6.Beberapa Kesalahan pada Pembentukan Spesimen Pelat |
Metoda Pengujian
• Spesimen uji tarik dijepit dikeduaujungnya dan ditarik dengan kecepatan
konstan
• Akibat tarikan tersebut, specimen akan bertambah panjang dengan
pertambahan panjang adalah∆L
• Akibat pertambahan panjang yang terjadi pada specimen, maka load cell
akan mencaat reaksi berupa gaya tarik, P.
Dari kurva tegangan-regangan teknis dapat diketahui beberapa sifat
material, antara lain:
Kekuatan tarik
Kekuatanluluh, σy,sering ditentukan dengan metoda offset
Keuletan material ditunjukkan oleh dua besaran yaitu : regangan pada titik
patah, ef , atau
Reduksi penampang
Modulus elastisitas material, E, ditunjukkan pleh kemiringan kurva
tegangan –regangan teknis di daerah elastis
E = tan α
Di Daerah Elastis
• Tegangan material sebanding dengan regangan yang terjadi
• HukumHooke
σ= E. E
Di Daerah Plastis
• Deformasi plastis terjadi bila tegangankerja melebihikekuatan luluh
σk > σ y
• Akibat deformasi plastis, pada material terjadiberubahan bentukyang
permanen
σk > σu
Faktor Keamanan (Safety Factor)
Untuk Beban Statis
• Menghindari Deformasi Plastis
• Menghindari Kemungkinan Patah
Kurva tegangan-regangan sebenarnya
sering didekati dengan menggunakanpersamaan
berikut:
σt = K εn
dimana :
K = konstanta tegangan
n = exponen pengerasan-regangan
Ketangguhan (Toughness)
• Ketangguhan material ditunjukkan oleh
energi yang mampu diserap material sampai material patah
B. UJI IMPAK ( IMPACT TESTING)
• Pengujian impak dilakukan untuk mendapatkan
data keuletan material atau ketangguhan daerah
lasan
• Spesimen yang diberi takikan (notch) menerima
beban tiba-tiba.
• Besarnya energi yang digunakan untuk
mematahkan spesimen diukur
• This produces a graph of impact toughness
for the material as a function of temperature.
• An impact toughness versus temperature
graph for a steel is shown in the image.
•It can be seen that at low temperatures the
material is more brittle and impact toughness is low.
• At high temperatures the material is more ductile
and impact toughness is higher.
• The transition temperature is the boundary
between brittle and ductile behavior and this temperature is often an extremely
important consideration in the selection of a material.
•Energi untuk mematahkan spesimen diukur
berdasarkan pada perbedaan energi potensial dari bandul pemukul pada saat
sebelum dan sesudah memukul spesimen
E=mg (a-b)
dimana:
E = energi untuk mematahkan spesimen (joule)
m = masa bandul pemukul
g = percepatan grafitasi
a = beda tinggi titik pusat masa bandul pemukul ke spesimen saat
sebelum memukul
b = beda tinggi pusat masa bandulsesudah memukul spesime.
Uji Fatique
• Material
bila menerima beban dinamis kelakuannya tidak sama bila dibandingkan dengan kelakuannya
pada pembebanan statis
• Metoda Pengujian
Fatigue:
• Metoda fatigue lentur putar (Rotating Bending Fatigue )
• Metoda fatigue axial (Axial Fatigue)
•
Pada mesin uji
fatigue lentur putar, beban yang diterima oleh spesimen adalah
tegangan normal bolak-balik murni dengan rasio tegangan R=1.
• Besarnya tegangan
dan jumlah putaran, N, yang mampu diterima
oleh spesimen dicatat sebagai data pengujian
• Bila pengujian
fatigue dilakukan terhadap beberapa spesimen yang diberi tegangan berbeda-beda maka jumlah putaran
yang mampu diterimaoleh setiap spesimen sampai
patah akan berbeda pula.
• Pemetaan tegangan
sebagai fungsi dari jumlah putaran akan diperoleh kurva S-N.
•Kurva S-N
untuk material baja membentuk garis horisontal pada suatu beban tegangan tertentu
• Dibawah tegangan
ini secara teoritisbaja tersebut mampu menerima beban fatigue untuk selamanya tanpa
terjadi patah. Batas tegangan ini disebut
batas fatigue (fatigue limit).
•Sedangkan material
aluminium, tembaga, magnesium dan paduan tembaga memiliki kurva S-N yang terus menurun dengan naiknya jumlah putaran.
Material jenis ini tidak memiliki batas fatigue.
•Sebagai penggantinya
ditentukan suatu parameter yang disebut kekuatan
fatigue (fatigue strength), yaitu besarnya tegangan yang mampu diterima oleh material
untuk sejumlah putaran tertentu, misalnya 10°
.
Batas
fatigue dan kekuatan fatigue material bergantung
pada beberapa faktor antara lain:
• Ukuran komponen
•
Konsentrasi tegangan, misalnya adanya takikan
• Kekasaran permukaan
clan proses pengerjaan
• Tegangansisa
• Batas
fatigue dan kekuatan fatigue material bergantung
pada beberapa faktor antara lain:
• Ukuran komponen
•
Konsentrasi tegangan , misalnya adanya takikan
• Kekasaran permukaan
clan proses pengerjaan
• Tegangan sisa
Gambar3.8.Skema Mesin Uji Fatigue Lentur Putar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar